Sunyi, tanpa bintang Dituntut ikhlas oleh keadaan Dipaksa kuat menghadapi waktu Tak baik memang terlalu larut dalam angan Tapi mungkin Ini wujud berontakku pada ketidakadilan Yang sudah tak mampu di nalar oleh akal Aku manusia biasa, Tuhan Kelak aku akan merasa rapuh Lelah bangkit sendiri dari keterpurukan Tuhan Aku tidak meminta yang sesaat dan semu Aku hanya ingin yang abadi dan nyata ...
Hai senja beriring hujan Entah kali keberapa aku menyapa Di celah waktuku mengeja vocabulary juga menghafal rumus ajal Untuk sepersekian detik kamu melintas dipikiranku Berserah pada rintik hujan Aku bertanya Tuhan tidak akan menukar bahagia bukan? Kamu akan datang Pada kejadian yang telah Tuhan rencanakan Untuk waktu yang tak mungkin keliru Terima kasih sudah hadir dalam khayal Maaf telah lancang membawa namamu dalam doa ...
Aku melihat cemburu menjelma matahari Hujan berupa leburan rindu Kamu ibarat cuaca Kamu pula insan puisi tak butuh huruf Puisi yang lebih sepi dari sunyi Perihal yang tak pernah bisa ku simpulkan Hal paling abstrak yang begitu ku kagumi Sering menjadi topik perbincangan antara aku dan Tuhan selepas sujudku Ada di setiap pendar lampu jalan yg dikutuk ragu untuk redup atau menyala. Semoga kita tidak hanya dipertemukan disini Sebab dibandingkan bumi Surga lebih abadi ...
Tidak terikat dan tidak dimiliki Tidak buruk Hidup terus berjalan Aku pernah bahagia bersama kamu dan aku sempat membenci kata ‘pernah’ Semua terasa semu Saat kamu hanya ada dalam angan Aku bisa merasakan Begitu erat, menusuk Apa daya, aku tak dapat memeluknya lagi Selamat untuk kamu dan kebahagiaan yang mengiringi Meski tak terikat, aku tetap mendoakan Kamu, pernah disini Meski tidak untuk selamanya Terima kasih untuk apa yang ku anggap kenangan indah ...
Normal 0 false false false IN X-NONE X-NONE Continue Reading
Aku ingin menyayangi tanpa batas waktu Tidak kini, dulu, apalagi nanti Aku ingin menyayangimu saja untuk selamanya Aku menyayangimu bukan dalam terang siang Aku menyayangimu dalam kegelapan dengan hati sebagai mataku Aku hanya menghentikan waktu Mempigurakan senyummu yang selalu mampu membuatku tenang Walau dalam badai Meski dalam tangis dan senja merah yang manis Bahagia itu sederhana Sesederhana saat aku bisa merasakan kau ada disampingku walaupun aku tidak melihatmu Bahagia itu sederhana, KAMU Tidak perlu lagi...
Setidaknya aku telah mengatakan Bahwa kamu paham hatiku Yang menguasai tanpa celah Sungguh Aku menyayangimu tanpa alasan Tanpa kenapa Tanpa tetapi Dan tanpa pertanyaan lainnya Aku selalu berdoa Semoga Tuhan menempatkan hatiku kepada yang pantas kucinta Dan itu KAMU Kamu adalah bagian dari hatiku Maka aku tak ingin mencintai orang lain Karena aku mengerti dirimu Seperti aku mengerti rasa yang ada dalam hatiku Dua hati untuk satu cinta yang hebat ...