Deva

Salah satu resolusi 2017 saya adalah semakin banyak jalan-jalan ke alam. Karena tahun kemaren kalau jalan sering ke Mall dan cafe dan saya tau itu membuat jumlah pengeluaran membengkak. Destinasi selanjutnya setelah Taman Kelinci adalah Apache Camp Coban Talun. Ini dadakan banget planningnya serius, seharian kemaren Alif ada acara keluarga jadi kita belum bisa ketemu. Akhirnya pas malem telp tiba tiba ada ide buat ke Apache Camp. Karena dulu udah mau kesini tapi gak jadi.

20 Maret 2017 - APACHE CAMP.
Kampung Indian Apache Champ atau yang biasa disebut Apache Camp ini terteletak di Dusun Wonorejo, Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Batu- Jawa Timur. Akses menuju Apache Camp ini cukup mudah karena lokasinya tidak jauh dari pusat kota. Serunya adalah beberapa kilometer sebelum sampai lokasi, kita akan melewati jalanan yang berkelok-kelok dan naik-turun. Untuk rutenya sendiri, ada dua jalur yang bisa kita lalui: melalui Jl. Bukit Berbunga dengan jarak tempuh sekitar 9,6 km atau memakan waktu perjalanan sekitar 22 menit dan melalui Jl. Indragiri dengan jarak tempuh 12,3 km atau memakan waktu perjalanan sekitar 32 menit. Apache Champ ini satu lokasi dengan Coban Talun. 
Apache Camp adalah sebuah destinasi wisata/penginapan yang menyerupai rumah-rumah suku Indian yang berbentuk kerucut dan berukuran 4m x 4m. Untuk tiket masuknya kita harus membayar Rp. 10.000 per orang dan biaya parkirnya Rp. 3.000 untuk sepeda motor dan Rp. 5.000 untuk mobil.



Setelah mendapat tiket masuk kawasan Coban Talun, kita harus berjalan kaki sebentar untuk menuju Apache Camp. Udaranya sejuk banget. Sedihnya adalah ketika saya sampai sini hujan lumayan deres. Yauda saya & Alif, pacar saya. Tjiee lari cepet-cepet ke Apache. Niat awalnya mau liat liat rumah Indiannya sekaligus foto-foto dulu tapi berhubung hujan yaudah kita berteduh di cafenya sambil nyemil cantik. Untuk biaya masuk ke Apache Camp kita harus bayar lagi Rp. 5.000 per orang. Fyi, yang jaga di loket masuk orangnya "Apache" banget. Pria berambut panjang yang gak banyak ngomong sekali ngomong nyeremin, wkwk. 
Setelah nunggu kurang lebih 1,5 jam sambil cemal cemil akhirnya hujan reda. Akhirnya kita bisa keliling ke rumah Indian ala suku Apache sekalian foto-foto. Untuk mendukung nuansa suku Apachenya cafe tersebut menyewakan benda penunjang foto ala suku Apache kayak pakaian, topi kepala suku Apache, dll. Biaya sewa pakaian Rp. 20.000, topi kepala suku Apache Rp. 10.000, dan aksesoris lainnya Rp. 5.000. 


ini daftar menunya

kopi susu - mie telor - jahe hangat - roti bakar

serius banget sayang?

Baru foto-foto sebentar udah hujan lagi. Entah kenapa selalu aja timingnya gak pas. Padahal masih jam 11. Yauda akhirnya kita berteduh di cafe lagi sambil nunggu hujannya reda. 




ngapain sayang? wkwk




Setalah nunggu hampir 1 jam lagi kita nekat buat ke spot selanjutnya, Pagupon Camp. Untuk tiket masuk ke Pagupon Camp kita harus bayar Rp. 5000 per orang. Sebenernya Alif gamau kesini karena kondisinya masih gerimis percuma juga gabisa buat foto-foto. Tapi akunya maksa, akhirnya nyesel deh. Kerudung basah jadi gak mood foto. Wkwk dasar wanita. Tapi gapapa ya sayang anything for me ya? Kita di Pagupon Camp cuma 10 menit, mencoba foto yang lumayan bagus tapi fail terus karena udah gak mood kerudung basah ditambah gerimis. Wkwk.


            




keliatan kan gerimisnya? kerudungku :(

gak jelas ya? yauda biarin pokok aku sayang kamu. ehee


Sekian perjalanan saya dan Alif di Apache Camp. Habis ini kita kemana lagi ya sayang?


Share
Tweet
Pin
Share
2 comments
Taman Kelinci atau Plaza Garden Wisata Edukasi Rabbit Field adalah salah satu objek wisata baru di Kota Batu bernuansa edukasi yang unik. Daya tarik wisata ini didapat dari rumput yang hijau dan rumah kurcaci yang instagram-able buat foto-foto. Objek wisata ini mulai tenar melalui sosial media. Setelah saya cari-cari di google ternyata wisata ini masih dalah tahap pengembangan. 
Alamat Taman Kelinci terletak di Kecamatan Pujon Kabupaten Malang tepatnya berada di jalan Paralayang Batu Desa Pandesari. Rute menuju lokasi cukup mudah untuk kita lalui yaitu sama halnya kalau kita mau ke Paralayang Batu lalu menuju Kecamatan pujon, nanti disana akan ada banyak penunjuk arah menuju Taman Kelinci. Kalau dari pusat Kota Malang jaraknya kurang lebih 35 km.
Harga tiket masuknya sekarang jadi 10.000 per orang padahal dulu waktu awal-awal objek wisata ini dibuka harga tiket masuknya cuma 5.000 per orang. Untuk harga parkir motor yang awalnya 2.000 sekarang jadi 3.000.
Sebelum saya ke objek wisata ini saya sudah googling dan berekspektasi tinggi sama tempat ini. Tapi ternyata, saya sedikit kecewa karena cuma gitu gitu aja. Mungkin cuma penilaian saya aja yaa, berasa hambar dan kosong aja tempat ini, kelincinya juga cuma sedikit. Dan saya gak berani pegang kelincinya wkwk. Tapi rumah kurcacinya Instagram-able lah tetep. Ditambah lagi waktu saya kesana keadaanya lagi gerimis (karena saya pikir kalo kesana pagi atau siang bakal rame banget makanya saya kesananya sore aja), udah gak mood buat foto-foto. Cuma dapet 1 foto ini aja. Hehe.

hasil difotoin orang, terus diedit sama laki-laki disamping saya.

12 Maret 2017 





Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Betapa beruntungnya saya, memiliki kamu.
Dicintai dan diperjuangkan oleh kamu.
Sebegitu hebatnya -dengan caramu.
Dan rasanya-pun masih selalu sama.
Tidak pernah berubah bahkan berkurang.
Aku jatuh cinta kepada kamu
Berkali kali, setiap hari.

Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Newer Posts
Older Posts

About me

Hello everyone thanks for visiting my blog, my name is Deva Oktavianingtyas. I'm 27 years old.

Please email me at devaoktavianingtyas@gmail.com

Instagram : @devaoktaaa

Thank you and I hope you enjoy reading my posts!

Living with OILY ACNE PRONE & SENSITIVE SKIN ~

Labels

  • Acne Story
  • AL♥
  • Asi Booster
  • Baby Journey
  • Baby Stuff
  • Beauty Talk
  • Cafe Hits Malang
  • Carousell
  • DEAL Journey
  • Happy Family
  • Honeymoon
  • Info Malang
  • Journey
  • Kuliner Malang
  • MPASI
  • Pregnancy
  • Racun by devaoktaaa
  • Sajak
  • Skincare
  • Story
  • Tips
  • Travelling
  • Wedding Preparation

Blog Archive

  • ►  2023 (11)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2022 (28)
    • ►  Desember (3)
    • ►  November (2)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (2)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (3)
    • ►  Februari (4)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2021 (33)
    • ►  Desember (2)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (4)
    • ►  Juli (6)
    • ►  Juni (5)
    • ►  Mei (3)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2020 (68)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (4)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  September (3)
    • ►  Agustus (4)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (6)
    • ►  Mei (5)
    • ►  April (14)
    • ►  Maret (9)
    • ►  Februari (8)
    • ►  Januari (9)
  • ►  2019 (86)
    • ►  Desember (8)
    • ►  November (7)
    • ►  Oktober (9)
    • ►  September (6)
    • ►  Agustus (6)
    • ►  Juli (8)
    • ►  Juni (6)
    • ►  Mei (9)
    • ►  April (10)
    • ►  Maret (7)
    • ►  Februari (6)
    • ►  Januari (4)
  • ►  2018 (30)
    • ►  Desember (6)
    • ►  November (3)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Juni (3)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (2)
  • ▼  2017 (20)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (2)
    • ►  Juli (4)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (1)
    • ▼  Maret (3)
      • Apache Camp
      • Taman Kelinci
      • Betapa
    • ►  Februari (3)
    • ►  Januari (5)
  • ►  2016 (7)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2015 (2)
    • ►  Februari (2)
  • ►  2014 (16)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (1)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (3)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2013 (22)
    • ►  Desember (5)
    • ►  November (4)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  September (1)
    • ►  Juni (2)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2012 (7)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (2)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (1)
Diberdayakan oleh Blogger.

Follow Me

Follow My Twitter

Tweets by devaoktaaa

Created with by ThemeXpose