Deva

Maaf
Aku tak bisa seperti beberapa waktu lalu
Yang sepulang sekolah hujan hujan menjengukmu
Ketika kau tertidur lemas
Ketika kau terbangun dan melihat aku disampingmu
Semoga lekas sembuh, sayang
Mata, hati dan doaku berjaga untukmu


Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Sejauh apapun jarak
Selama apapun waktu
Sebagaimanapun keadaan
Semoga tidak akan pernah ada kata selesai
Untuk berjuang


Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Ketika rindu berada dalam bentang jarak ratusan kilometer
Semua terkesan lama
Semua terkesan gelap
Semua terkesan sunyi
Aku dan kamu dalam waktu temu yang tak menentu
Semoga Tuhan selalu berbaik hati
Menjaga kamu dengan doa doa yang aku panjatkan


Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Terimakasih untuk waktu yang selalu kau perjuangkan
Dan bahagia bahagia yang tak mampu lagi ku hitung
Semenjak aku bersama kamu


Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Dua puluh lima bulan tujuh
Setelah hampir dua bulan hati berjuang pada sebuah penantian
Akhirnya terlewat jua
Tiga puluh sembilan jam perjalanan menuju kepulangan sama sekali tak sebanding dengan sambut bahagia rumahku
Bersua dengan mereka yang sangat aku cinta
Mereka ibu dan ayahku
Pun bersua dengan laki-laki yang selalu mengantar pejam saya kepada mimpi mimpi indah
Setelah libur mudikku usai
Semua terlewat seperti hanya satu detik saja
Seperti malam terakhir sebelum aku kembali ke ibu kota
Kau peluk aku erat ketika aku terlelap nyenyak
Seolah aku tak boleh pergi
Aku akan kembali dan menemani setiap apa-apa yang kau lakukan
Mengamini setiap doa dan dzikir tepat disamping shafmu
Mungkin berawal dari sini aku membahagiakan
Meski jarak tetap jadi lawan paling tangguh
Percayalah aku akan kembali membawa sejuta kebahagiaan untuk masa tua-mu dan masa depan-ku
Terima kasih telah menjadi malaikat terhebat
Aku sangat menyayangimu, mama.


Dari anak bungsumu, yang selalu manja meski sudah hampir 18 tahun.
Love you ♥



Share
Tweet
Pin
Share
1 comments
Apapun yang terasa berubah karena jarak
Semisal tentang ego yang lebih pekat menyeruak
Atau segumpal rindu yang meletup lewat amarah
Aku masih tetap aku, tuan
Yang selalu mengatasnamakan ego sebagai penyembunyi rindu
Terimakasih atas kesediaanmu menunggu kepulanganku
Terimakasih atas kebesaran hatimu menanti perjumpaan panjang yang selalu kita rencanakan
Semoga jarak mengaku kalah
Atas kita yang selalu tabah dalam sebuah penantian


Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Tentang sedemikian rupa kita bersahabat dengan jarak yang di bentang semesta
Tentang sedemikian rupa upaya kita berbaik dengan waktu
Tuan, bantu saya mengaminkan apa-apa yang betebaran dalam benak
Tentang rindu yang datang tanpa permisi


Share
Tweet
Pin
Share
No comments
924 km
Bersabarlah tuan
Kelak jarak akan menyerah dan mengalah


Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Sejuknya embun menegaskan bahwa pagi menepati janji
Janji untuk selalu datang meski harus kembali pulang
Aku terbangun dengan mimpi indah yang tidak sepenuhnya ku-ingat
Tapi aku ingat jelas tokoh utama yang mondar-mandir di lelap pejamku
Siapa lagi kalau bukan kamu
Orang yang selalu susah dibangunkan ketika pagi menjelang
Tapi semenyebalkan apapun kamu
Kamu tetap pemeran utama sebagai yang paling istimewa
Dan pagi ini aku terbangun untuk menepati janji temu
Sekedar mengayuh sepeda ontel yang dan makan jajanan pasar
Bahagia tak melulu yang aneh-aneh, kan?
Setelah lima-belas ke empat-belas yang sudah kita lewati
Berjanjilah untuk tidak pergi
Terimakasih sudah selalu menjatuhcintakan aku pada laki-laki seperti kamu
Dan setiap waktu yang kuhabiskan disampingmu
Selalu terasa pagi!

Malang, 15 April 2014
Sincerely, yours


Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Senja mengharuskan aku menyapa malam
Bukan tentang banyak bintang
Tetapi tentang ribuan mimpi yang ku-gantungkan pada cakrawala
Dan tentang harapan yang ku serahkan pada Sang Pencipta
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Pagi selalu sempurna untuk sebuah awal yang terjaga
Segala-gala tentang bahagia bermuara pada-Mu
dan Kau hadirkan teman untukku berbagi rasa dan cerita
Kau perbolehkan aku lebih mengenalnya
Kau ijinkan aku menyayanginya karena-Mu
Puja-puja terima kasih ku haturkan kepada Engkau Sang Maha Murah Hati
Kau anugrahkan kebahagian yang mengiringi perjalanan panjangku
Dan jika Kau berkenan
Ijinkan aku berada disampingnya
Untuk waktu yang ku sebut abadi
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Selamat pagi
Selamat mencintai
Tidakkah mentari selalu menjadi saksi sajak bahagia?
Meski jalan yang kita tempuh tidak sepenuhnya mudah
Kerikil kecil selalu hadir menjadi pemanis
Tapi, bukankah kerikil tak pernah berarti ketika kita berjalan dengan sungguh?
Bukankah yang kita lalui selalu berakhir lebih manis?
Dan kamu adalah alasan aku tak pernah berhenti melangkah
Semoga sebelum kerikil semakin tajam kita tetap mampu berjalan, kau genggam!


Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Awan sedang tak secerah biasanya
Lekuk senyumnya sedang sembunyi
Rupanya sedang menahan beban tangis
Aku masih bermain dengan angka-angka absis
Rutinitas baruku
Aku tidak lupa kalau harus pergi
Pukul 2 aku harus tiba di stasiun
Dengan kereta yang akan mengantarku singgah di kota lain
1 malam saja
Aku menapakkan kakiku disini, lagi
Dengan orang yang akan selalu sama
Tuan, bolehkah aku menahan kau untuk tidak pergi sampai keretaku datang?
Bolehkan aku berontak pada waktu yang berlari lebih cepat?
Tuan, terimakasih tak pernah membiarkan langkahku berjalan sendiri tanpa kau temani


Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Menutup siang tanpa cerita
Aku menyambut indahnya awan merah jingga
yang perlahan berubah warna
Menuju langit berselimut mendung pekat
Bukan petanda senja menjelang malam
Melainkan rintikan gerimis yang menjelma menjadi hujan
Hujan dikala senja selalu indah ketika aku bersamamu
Menyambut segala kerinduan menghabiskan waktu
Aku benci ketika petang datang lebih cepat
Kamu sangat paham alasannya
Terimakasih tak membiarkan aku melewati senja penutup Januari seorang diri
dari perempuan yang selalu ingin kau temani, aku mencintaimu, Al.





Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Meski langit sempat menangis
Senja tetap datang
Senja tetap tersenyum menemui malam


Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Selamat senja menjelang petang tuan
Tidakkah kau tau senja lebih beruntung kali ini
Senja mampu menatapmu tanpa halang tanpa jarak
Semoga tuan selalu paham
Ada yang tak pernah bahagia ketika jarak merajam


Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Newer Posts
Older Posts

About me

Hello everyone thanks for visiting my blog, my name is Deva Oktavianingtyas. I'm 27 years old.

Please email me at devaoktavianingtyas@gmail.com

Instagram : @devaoktaaa

Thank you and I hope you enjoy reading my posts!

Living with OILY ACNE PRONE & SENSITIVE SKIN ~

Labels

  • Acne Story
  • AL♥
  • Asi Booster
  • Baby Journey
  • Baby Stuff
  • Beauty Talk
  • Cafe Hits Malang
  • Carousell
  • DEAL Journey
  • Happy Family
  • Honeymoon
  • Info Malang
  • Journey
  • Kuliner Malang
  • MPASI
  • Pregnancy
  • Racun by devaoktaaa
  • Sajak
  • Skincare
  • Story
  • Tips
  • Travelling
  • Wedding Preparation

Blog Archive

  • ►  2023 (11)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2022 (28)
    • ►  Desember (3)
    • ►  November (2)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (2)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (3)
    • ►  Februari (4)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2021 (33)
    • ►  Desember (2)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (4)
    • ►  Juli (6)
    • ►  Juni (5)
    • ►  Mei (3)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2020 (68)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (4)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  September (3)
    • ►  Agustus (4)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (6)
    • ►  Mei (5)
    • ►  April (14)
    • ►  Maret (9)
    • ►  Februari (8)
    • ►  Januari (9)
  • ►  2019 (86)
    • ►  Desember (8)
    • ►  November (7)
    • ►  Oktober (9)
    • ►  September (6)
    • ►  Agustus (6)
    • ►  Juli (8)
    • ►  Juni (6)
    • ►  Mei (9)
    • ►  April (10)
    • ►  Maret (7)
    • ►  Februari (6)
    • ►  Januari (4)
  • ►  2018 (30)
    • ►  Desember (6)
    • ►  November (3)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Juni (3)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2017 (20)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (2)
    • ►  Juli (4)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  Maret (3)
    • ►  Februari (3)
    • ►  Januari (5)
  • ►  2016 (7)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2015 (2)
    • ►  Februari (2)
  • ▼  2014 (16)
    • ▼  Desember (1)
      • Semoga Lekas Sembuh, Sayang
    • ►  November (1)
      • Semoga
    • ►  September (1)
      • Ketika Jarak
    • ►  Agustus (2)
      • 15 ke-18
      • Terima Kasih, ma!
    • ►  Juli (2)
      • Ego
      • Tentang
    • ►  Juni (1)
      • 924 km
    • ►  April (1)
      • 15 ke-14
    • ►  Maret (3)
      • Cakrawala
      • Aku menyayanginya karena-Mu
      • Selamat pagi
    • ►  Februari (2)
      • Terimakasih
      • Penutup Januari
    • ►  Januari (2)
      • Senja Sedang Kelabu
      • Selamat Menjelang Petang, Tuan.
  • ►  2013 (22)
    • ►  Desember (5)
    • ►  November (4)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  September (1)
    • ►  Juni (2)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2012 (7)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (2)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (1)
Diberdayakan oleh Blogger.

Follow Me

Follow My Twitter

Tweets by devaoktaaa

Created with by ThemeXpose