Terimakasih

by - Februari 09, 2014

Awan sedang tak secerah biasanya
Lekuk senyumnya sedang sembunyi
Rupanya sedang menahan beban tangis
Aku masih bermain dengan angka-angka absis
Rutinitas baruku
Aku tidak lupa kalau harus pergi
Pukul 2 aku harus tiba di stasiun
Dengan kereta yang akan mengantarku singgah di kota lain
1 malam saja
Aku menapakkan kakiku disini, lagi
Dengan orang yang akan selalu sama
Tuan, bolehkah aku menahan kau untuk tidak pergi sampai keretaku datang?
Bolehkan aku berontak pada waktu yang berlari lebih cepat?
Tuan, terimakasih tak pernah membiarkan langkahku berjalan sendiri tanpa kau temani


You May Also Like

0 comments