Netto :

Where to buy ?

Apotek

Aku menyarankan beli di Apotek yang terjamin keasliannya ya, karena ternyata barang ini cukup banyak tiruannya. Jangan sekali-kali beli di toko kosmetik yang ada di pasaran untuk menghindari kepalsuan produk.

Ingredients :

Packaging :

Texture :

How to use ?

Final Thoughts :

Oke, first impression menggunakan Parasol SPF 33 ini produknya tidak berbau gampang diblend dan karena sunscreen ini sedikit ada tinted warnanya jadi akan memberikan kesan cerah pada wajah, cerahnya bakal nyatu sama kulit kok dan tidak menimbulkan whitecast. Tapi kendala adalah meskipun makenya tipis dia meninggalkan kesan berminyak dan lengket walaupun sudah ditimpa pakai bedak tabur. Dan diaku setelah beberapa lama diaplikasikan ketika siangnya aku terpapar sinar matahari langsung muka langsung merah, engga nambah jerawat sih tapi aku terganggu dengan efek "terbakar" ketika terkena paparan sinar matahari langsung. Untuk oil controlnya big no! Pernah aku coba mengaplikasikan sunscreen ini sebelum menggunakan foundation dan foundationku geser dooong gamau nempel sama sekali wkwk. Jadi kesimpulannya aku kurang suka dengan Parasol SPF 33 ini.

Eh, curhat dikit boleh gak sih?

Upaya pencarian sunscreen untuk kulitku yang rentan berjerawat dan breakout ini belum berakhir rupanya. Dan mungkin Parasol SPF 33 ini adalah pencarian sunscreen terakhirku karena aku sudah lelah dan ingin menyerah (eaa sok puitis). Aku udah gak ngerti lagi kemana harus mencari sunscreen yang tepat untuk kulitku yang rapuh ini wkwk. Aku ngerasa kasian aja mukaku karena akhir-akhir ini dibuat trial and error terus, sudah saatnya mukaku beristirahat dari bahan-bahan kimia skincare sampai waktu yang belum bisa aku tentukan. Lho, nanti blog ini bakalan sepi tak ada postingan beauty talk dong? Iya mungkin :)) 

Setelah menyadari kalau ternyata aku ini bandel banget udah dibilangin berkali-kali jangan suka coba-coba skincare tapi ngeyel, akhirnya aku ada disatu titik pengen istirahat dari dunia per-skincare-an wkwk. Kayaknya kali ini udah beneran ketampar dan kapok gitu sih, doakan semoga kulit mukaku lekas membaik dan kembali seperti semula yaa. 

Bukan karena apa tapi aku takut jadi gak objektif dalam mereview suatu produk karena kesalahan dari kulitku sendiri yang menurutku terlalu sensitif. Kayak ngerasa ngga fair aja gitu, karena beberapa kali ngereview produk yang jadi holygrail banyak orang tapi diaku gak cocok. Aku takut review ku membuat orang orang yang baca jadi bingung dan galau sebenernya produk tersebut bagus atau engga, ya meskipun setiap orang berhak mengutarakan honest reviewnya dan tidak semua produk cocok untuk semua kulit.

Aku sedang berada difase menggunakan basic skincare lagi dan mirisnya ternyata basic skincare yang dulu cocok sekarang ada beberapa yang jadi gak cocok, makin sedih gak tuh? wkwk 

Untuk saat ini cita-citaku sederhana, punya kulit kayak "badak" yang dibuat coba-cobain skincare gak reaktif, betapa happy nya aku kalau bisa kayak gituuu wkwk.

Eh, tapi harus disyukuri apapun itu. Kamu tidak akan tau kalau kamu tidak mencoba, dan semua yang terjadi bakalan jadi pelajaran berharga yang buat kamu terus belajar :)

Rating :
7/10

Repurchase ?
NO!

Niatnya nge-review kok jadi curhat ya teman-teman? Maafkan akuu :(

Terima kasih untuk yang sudah membaca, aku sayang kaliaaan<3 

(Eh tapi habis ini masih akan posting review Runa Skin Peel Off all varian yang udah lama ada di draft deng, tinggal fotoin produknya aja karena semuanya udah dicobain. Tapi sudah mulai istirahat skincare dari sekarang :))