De Kleine Cafe Batu

by - Mei 02, 2019




















Akhirnya tidak hanya wacana ke De Kleine Cafe Batu. Minggu, 28 April 2019 aku kesana bareng sahabat-sahabatku. Sampai sana jam 12 dan masih sepi banget, Pelanggan kedua kayaknya. Pas berangkat dari Malang cerah banget, panasnya pas diubun-ubun bayangin aja berangkat jam 11 siang tapi sampai De Kleine mendung dong :(

Lokasi De Kleine ini masuk kawasan Jalibar. Persis berhadapan dengan Peternakan Kuda Megastar dan kalau mau masuk De Kleine juga wajib bayar HTM 10.000/orang.

Pas pertama kali sampai sana ngebatin ini tempatnya bagus sumpah, kayak bukitnya Teletubbies ngerti kan? Enak banget pokoknya buat nongki dan refreshing, cozy level akut. Menyenangkan dan menenangkan sekali tempatnya.

Pas dateng disamperin mbaknya ditanya buat berapa orang dan ditanya pengen duduk dimana. Pengennya duduk di rumah kaca  tapi ternyata ketentuan dari cafenya kalau mau duduk di rumah kaca harus minimal order Rp. 250.000 ya kali ber4 mau order segitu banyak. Eh tapi itu sebelum tau menunya yaa. Setelah tau menunya agak kaget karena harga makananya cukup mahal, terus mikir apakah makanannya seenak itu? Apakah sebanding dengan pemandangan yang indah ini?

Yauda akhirnya duduk di luar aja yang beralaskan rumput menatap langit menghirup angin segar dan melihat kelinci berlari-lari wkwk. Tapi sayangnya banyak semut beb serius!

Pelayanannya lumayan cepet, dan yang paling penting ada Wi-Finya juga. Passwordnya "senyumdulu". Karena disana gaada sinyal Wi-Fi ini sangat berguna untuk upload Instagram Story karena Wi-Finya lumayan cepet.

Intinya, kesan dari nongki di De Kleine kemaren rating untuk tempatnya 100/100, instagramable parah! Tapi yang big no no bisa dibayangkan kemaren nongki cuma ber4 cuma makan tempe tahu begitu doang habis Rp. 175.000 + Rp. 40.000 buat HTMnya. (Harga yang tertera dimenu belum termasuk pajak 10% ya gengs). Segabisa-gabisanya aku masak lebih enak aku goreng tempe tahu sendiri dibanding ini, serius deh. Tempe mendoan 21ribu itu tempenya import dari Jepang apa gimana shay? Ekspektasiku tempe mendoannya seenak belakang Menara Jamsostek Jakarta tempat aku kerja dulu, kenyataannya? Cuma tempe goreng tepung biasa yang tengahnya ngga mateng. Mau nangis rasanya. Tapi untuk minumannya enak kok.

Sekian review dari akuuu, semoga bermanfaat~

You May Also Like

0 comments